'cookieChoices = {};' AUTO LUBRICATION ( AUTOLUB ) | ALAT BERAT / HEAVY EQUIPMENT UNIT

AUTO LUBRICATION ( AUTOLUB )


AUTO LUBRICATION ( AUTOLUB )
STRUCTURE & FUNCTION
1.   Grease Pump
      Vogel product
      Type yang digunakan adalah radial piston (element) pump – rotating cam, dimana camshaft diputar oleh electric motor 24 V DC. Pada housing terdapat satu port Inlet dan 3 port Outlet, setiap port oulet memiliki sebuah element pump. Element pump mempunyai delivery rate yang berbeda, sehingga dapat diganti sesuai kebutuhan lubricating pointnya.
Delivery rate ditentukan oleh jumlah groove pada kepala bolt (wrench contact face), dimana semakin sedikit jumlah groove, maka delivery ratenya semakin besar, seperti table dibawah :
     
Order-no.               Delivery rate             Number of
                                        cc / min                     grooves
KFG 1.U1                   2.5                                1
KFG 1.U2                   1.8                                2
KFG 1.U3                   1.3                                3
KFG 1.U4                   0.8                                4

Intake stroke
Pump element diputar oleh cam (1), saat intake stroke, tension spring (3) akan menekan balik delivery piston (2), sehingga port inlet terbuka. Sedangkan check valve (4) tertutup karena kekuatan tension springnya. Dengan demikian, grease dapat masuk kedalam chamber pump element melalui kedua port inlet.  

Pressure stroke
Saat pressure stroke, cam (1) akan menekan dan menggerakkan delivery piston (3) ke kiri searah tanda panah, sehingga menutup kedua port inlet dan grease pada chamber element pump membuka check valve (4). Dengan demikian delivery piston (2) akan menyuplai sejumlah grease yang sesuai menuju jalur lubrication system.

      Lincoln Product
      Type yang pada Centromatic lubicating system digunakan adalah Reciprocating Cylinder and Pump, Air operated pump atau Hydraulic operated pump.
Reciprocation solenoid bekerja ON-OFF untuk mengalirkan pressure oli atau angin kesisi head dan bottom secara bergantian, sehingga reciprocating piston cylinder akan menghasilkan gerakan naik-turun, yang selanjutnya digunakan menggerakkan rod piston grease pump naik-turun untuk menghisap grease dari reservoir dan memompakannya menuju injector.
     
Auto Pneumatic Pump
      Pressure angin masuk melalui port Inlet dan standby pada chamber A, karena port C terbuka maka pressure angin menuju chamber D untuk menggerakkan piston ass’y  ke bawah, sampai dapat membawa inner rod bergerak ke bawah. Pergerakan rod kebawah akan menggerakkan mekanisme selector valve untuk merubah posisi atau jalur aliran pressure angin, dimana chamber D melalui port C akan dihubungkan dengan port exhaust, sedangkan port B berhubungan dengan port A, sehingga pressure angin menuju chamber E untuk menggerakkan piston ass’y ke atas.
      Proses diatas akan terjadi berulang-ulang, sehingga piston dapat bergerak naik – turun untuk mensuplai grease ke lubricating system.

2.   Injector
      Injector digunakan pada Centromatic lubicating system Lincoln product, satu injector digunakan untuk setiap point lubricating, dan banyaknya flow grease pada setiap point lubricating dapat diatur dengan adjustment screw (1), sehingga didapatkan efek pelumasan yang sesuai. Jika terjadi kerusakan pada pump, manual greasing dapat dilakukan melalui grease fitting (7), dan juga dapat mengetahui kenormalan kerja injector, dengan memperhatikan gerakan naik-turun piston (plunger) (2) melalui lubang pada adjustment screw.

3.   Vent Valve
      Vent valve digunakan pada Centromatic lubicating system Lincoln product, dalam system dipasang diantara grease pump dan injector, dan bekerja berdasarkan pilot pressure angin atau oli, tergantung system yang digunakan. Jika pressure grease sudah mencapai + 2500 psi, maka pressure switch menjadi ON, dan arus yang menuju Solenoid akan dihilangkan, sehingga sirkuit pump tidak mendapat suplai pressure (oli atau angin), akibatnya pilot pressure yang menekan vent valve juga turun. Sehingga vent valve menjadi terbuka dan menghubungkan output grease pump dengan reservoir dan pressurenya turun sampai 0, dengan demikian proses pengisian grease  berikutnya (gb.4) dapat terulang. (lihat sirkuit berikut)

4.   Pressure Switch
      Pressure switch dipasang pada Centromatic lubicating system Lincoln product, kedua terminalnya akan berhubungan (Closed) saat grease pressure mencapai 2500 psi dan mengaktifkan relay, untuk memutus arus yang menuju solenoid. Akibatnya grease pump tidak bekerja seperti penjelasan pada penjelasan diatas .no.3 Vent valve.
     
5.   Controller Timer
      Vogel Product & Lincoln Product menggunakan controller timer pada automatic lubricating system untuk mengatur lama waktu injeksi (pump running- contact) dan selang waktu antar injeksi (monitoring interval-pause), sehingga didapatkan lubricating effect yang efektif dan effesien.
     
6.   Devider / Progressive Feeder (Vogel)
      Devider digunakan pada system lubricating, radial piston (element) pump – rotating cam. Untuk membagi grease lubricating menuju masing masing lubricating point dan delivery ratenya dapat disesuaikan kebutuhan. Setiap feeder section mempunyai delivery rate yang berbeda seperti dibawah :

TECHNICAL TERMINOLOGI
1.   Automatic Lube
      Suatu system pelumasan yang digunakan untuk menyuplai grease ke semua komponen yang saling berhubungan sesuai dengan jumlah lubricating yang diperlukan, dengan interval waktu yang diatur secara otomatis. Proses greasing dilakukan pada saat unit operasi sehingga menurunkan waktu yang diperlukan untuk maintenance unit.     
2.   Lube Penetration
      Kemampuan grease untuk masuk kedalam celah kerenggangan antara dua komponen yang bersinggungan untuk melumasi bidang kontaknya, sehingga tidak terjadi keausan. Agar grease dapat melakukan penetrasi dengan baik, pemakaian jenis grease disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan grade penetration, dan operating pressure tertentu.
3.   Operating Pressure
      Pressure maksimal dalam system lubricating grease pada saat system bekerja dan diatur secara otomatis dengan pemasangan limit pressure switch yang akan ON saat tercapai setting pressure untuk menghentikan kerja pump. Sedangkan saat terjadi keabnormalan system, sehingga pump selalu bekerja, maka relief (safety) valve akan membebaskan pressure abnormal.

INSPECTION – MEASUREMENT
1.   Injector Leakage
Visual check : Jika terjadi kebocoran, lakukan reseal dengan seal kit standart.
2.   Vent Valve Leakage
Visual check : Jika terjadi kebocoran, lakukan reseal dengan seal kit standart.
3.   Injector Stroke
      Visual check : Jika plunger atau piston dapat bergerak naik-turun saat proses lubricating, berarti injector bekerja normal.

TESTING AND ADJUSTING
1.   Lube Maksimum Pressure
Pasang T-adapter pada port outlet block devider atau injector, kemudian sambungkan dengan pressure gauge grease.
Jika pressure besar, kemungkinan terjadi kebuntuan pada jalur grease, sehingga perlu dilakukan pengecheckan secara manual untuk memastikan lokasi atau penyebab kebuntuan.
2.   Grease Pump Operating Pressure
Operating pressure untuk grease dapat dilihat pada pressure gauge yang terpasang pada system, sedangkan jika ingin memastikan operating pressurenya normal, dapat dipasang T adapter kemudian disambungkan dengan pressure gauge grease. Ukur pressurenya saat system sedang aktif melakukan injection cycle. Operating pressure maksimal ditentukan oleh limit pressure switch sebagai pengatur kerja pump solenoid.
3.   Bleeding & By-pass Test
      -     Isi lube reservoir dengan grease, jika diperlukan
-          Buka semua plug dan connector port output pada injector manifold (devider block)
-          Aktikankan grease pump sampai grease mengalir keluar melalui salah satu plug atau connector, kemudian kencangkan satu persatu.
-          Ulangi langah diatas 3 kali sampai semua jalur grease terisi dan kencangkan kembali semua plug dan connector.
4.   Injector
Injector dapat diadjust kemampuan menyalurkan grease sebanyak 0.13 cc sampai 1.31 cc untuk setiap injection cycle dan ditentukan oleh panjang langkah piston injector yang dapat diatur dengan adjusting screw pada bagian atas housing.
      -     Putar adjusting screw berlawanan arah jarum jam untuk memperbesar delivery quantity
      -     Putar adjusting screw searah jarum jam untuk mengurangi delivery quantity (grease)         
Saat tidak terdapat pressure dalam injector, delivery quantity injector maksimum dapat diperoleh dengan memutar adjusting screw berlawanan adusting screw sampai plunger menyentuh adjusting screw. Pada kondisi delivery quantity maksimum tersebut, thread (ulir) pada adjusting screw sepanjang sekitar 9.7 mm. Jika melebihi kemungkinan akan lepas.

0 Response to "AUTO LUBRICATION ( AUTOLUB )"

Post a Comment