Pompa Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection Pump)
Fungsi pompa injeksi bahan bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) berfungsi untuk
mensuplai bahan bakar ke ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan
tinggi (max 300 kg/cm2). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan
tekanan tinggi tersebut akan membentuk kabut dengan partikel-partikel
bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah bercampur dengan udara.
Lokasi Pompa injeksi bahan bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel injection pump) pada diesel engine
dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri
atau kanan dari engine. Sedangkan pada V- engine biasanya diletakkan di
tengah. Ada juga V- engine yang menggunakan dua buah pompa
injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine.
Klasifikasi fuel injection pump
Pompa bahan bakar yang umum digunakan pada diesel engine putaran tinggi untuk automobile dan mesin-mesin konstruksi adalah tipe jerk pump system.
Jerk berarti bergerak ke atas. Hal ini dikarenakan pompa ini
menggunakan plunger yang bergerak ke atas pada saat memompa bahan bakar
ke ruang bakar engine. Jerk pump system dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Pompa
injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam empat tipe,
yaitu: tipe in-line, distributor, V, dan parallel. Tipe in-line
digunakan pada diesel engine kelas menegah dan besar, dimana plunger-nya
disusun segaris dengan jumlah sesuai dengan banyaknya silinder. Tipe
ditributor kadang digunakan pada diesel engine ukuran kecil, dimana pada
tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah plunger yang melayani
semua silinder. Pada tipe V, plunger-nya disusun dengan bentuk V. Pada
tipe parallel, dua buah in-line pump disusun secara parallel.
Pompa
injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam dua tipe,
yaitu: tipe single dan tipe unit injector. Pada tipe single,
camshaft-nya digunakan untuk memompa bahan bakar. Sedangkan pada tipe
unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya dijadikan
satu.
In-line
injection pump merupakan salah satu tipe pompa injeksi bahan bakar yang
paling luas digunakan pada diesel engine putaran tinggi. Sebagian besar
model-model pompa injeksi bahan bakar dibuat di Jepang, dimana
rancangan dasarnya berasal dari Robert Bosch Co. (Jerman). Pompa
bahan bakar tersebut dibuat oleh ZEXEL dan Nippondenso Co. Di samping
ditunjukkan gambar potongan sebuah pompa injeksi bahan bakar. Cara kerja
dari pompa injeksi bahan bakar dapat dijelaskan secara singkat sebagai
berikut. Bahan bakar yang telah dikirim oleh feed pump diinjeksikan ke
dalam ruang bakar oleh pompa injeksi dan nozzle dengan cara ditekan oleh
plunger yang bergerak ke atas. Pergerakan naik turunnya plunger
tersebut diatur oleh camshaft (cam FIP). Camshaft yang terdapat pada
pompa injeksi bahan bakar dihubungkan ke timing gear, sehingga
penyemprotan bahan bakarnya dapat diatur waktunya. Control rack yang
dihubungkan dengan governor berfungsi untuk memutar plunger guna
mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan.
Berikut ini kode model untuk pompa injeksi tipe in-line (Bosch type)
Struktur dan cara kerja pompa injeksi tipe in-line
Semua model dari pompa injeksi bahan bakar pada dasarnya memilki
struktur dan cara kerja yang sama. Berikut ini akan ditunjukkan beberapa
contoh struktur dan cara kerja dari beberapa model pompa injeksi bahan
bakar model A, model B, dan model P).
Proses pengiriman bahan bakar
Rangkaian
komponen yang terdiri atas plunger dan plunger barrel dinamakan dengan
elemen pompa (pump element). Di atas telah ditunjukkan berbagai macam
tipe pump element dari pompa injeksi bahan bakar. Plunger akan bergerak
naik dan turun untuk mensupali bahan bakar. Plunger bergerak naik dan
turun setiap satu kali gerakan camshaft. Tingginya pergerakkan dari
plunger selalu tetap (berdasrkan camlift). Struktur plunger dan plunger
barrel harus sangat presisi, sehingga mampu mengirimkan bahan bakar ke
nozzle dengan tekanan yang cukup tinggi. Pergerakkan dari plunger
ditunjukkan pada gambar di atas, baik pada pump element model A maupun
model P memeilki prinsip kerja yang sama. Bahan bakar masuk dan keluar
melalui lubang inlet/outlet port. Konstruksi plunger barrel tetap (fix)
ke rumah pompa injeksi (pump housing). Plunger mengatur pengiriman
jumlah bahan bakar (injection rate) dengan berputar. Perputaran dari
plunger diatur oleh control rack (model A dan B) atau control rod (model
P).
Pengaturan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
Bagian atas plunger (lead) terdapat suatu alur yang dinamakan dengan
helical groove atau control groove yang berfungsi untuk mengatur
banyaknya jumlah bahan bakar yang akan disuplai ke ruang bakar engine.
Macam-macam dari bentuk alur yang terdapat pada kepala plunger
ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa masing-masing tipe plunger
memilki bentuk kepala plunger yang berbeda-beda. Kepala plunger atau
lead dibagi menjadi dua tipe, yaitu right lead plunger dan left lead
plunger. Pada right lead plunger, ketika plunger tersebut digerakkan ke
kanan (searah jarum jam) (jika dilihat dari bawah plunger), jumlah bahan
bakar yang disuplai akan meningkat. Pada left lead plunger, ketika
plunger tersebut digerakkan ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
jika dilihat dari bawah, maka suplai bahan bakar akan meningkat. Huruf R
(right lead) dan huruf L (left lead) diukir pada bagian plunger
sehingga kedua tipe plunger tersebut dapat diidentifikasi. Kepala
plunger pada model B yang ditunjukkan pada gambar di atas mempunyai
bentuk alur yang dinamakan dengan spiral control groove. Sedangkan pada model A dan P dinamakan straight groove.
Bahan bakar mulai diinjeksikan ketika plunger bergerak naik dan
menutup dengan sempurna lubang inlet port pada plunger barrel (lihat
gambar pada poin c). penginjeksian bahan bakar berakhir ketika kepala
plunger berhubungan dengan lubang outlet port (lihat gambar pada poin
d). Pada pompa injeksi model A hanya memilki satu buah lubang saja yang
digunakan sebagai tempat keluar dan masuknya bahan bakar (inlet port dan
outlet port). Jarak pergerakan plunger selama melakukan proses
pengiriman bahan bakar ini disebut sebagai langkah efektif (efective stroke). Jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan (setiap pergerakan plunger) akan
meningkat atau menurun jika terjadi perubahan pada besarnya langkah
efektif plunger tersebut. Langkah efektif ditentukan oleh posisi relativ
antara plunger dan barrel, dimana plunger barrel akan dalam posisi
tetap sementara plunger akan bergerak naik-turun dan berputar.
Fungsi dan cara kerja delivery valve
Fungsi utama dari delivery valve adalah untuk mencegah aliran balik
dan mengatur tekanan sisa bahan bakar. Ketika plunger pada pompa injeksi
telah mencapai posisi titik mati atas, maka proses penginjeksian bahan
bakar telah berakhir. Jika plunger dan pipa nozzle (pipa dengan tekanan
tinggi) dihubungkan secara langsung, maka bahan bakar yang terdapat di
dalam pipa nozzle akan terhisap ke arah pompa injeksi pada saat plunger
bergerak turun. Jika hal ini terjadi maka akan berakibat terjadinya
keterlambatan penginjeksian bahan bakar (akan terdapat jeda waktu yang
cukup lama antara saat dimulainya pengiriman bahan bakar oleh plunger
dengan saat dimulainya penginjeksian bahan bakar oleh nozzle) pada saat
siklus berikutnya. Untuk mencegah hal ini, maka dipasanglang delivary
valve diantara plunger dengan pipa nozzle. Delivery valve akan
memutuskan hubungan antara plunger dengan pipa nozzle pada saat proses
penginjeksian bahan bakar berakhir, untuk menghentikan seluruhnya aliran
balik dari pipa. Delivery valve juga berfungsi untuk mencegah adanya
tekanan sisa pada pipa saat penginjeksian berakhir. Tekanan sisa yang
terdapat pada pipa nozzle jika dibiarkan akan berakibat bahan bakar yang
diijeksikan oleh nozzle tidak akan berhenti dalam waktu yang tepat
(terjadi keterlambatan waktu berakhirnya penginjeksian oleh nozzle).
Kejadian ini akan menimbulkan tetesan (dribbling) bahan bakar dan
terjadinya penginjeksian kedua (secodary injection). Untuk mencegah hal
ini, delivery valve akan mengatur tekanan sisa pada pipa nozzle pada
level yang tepat dengan cara menarik/menghisap bahan bakar tersebut.
Proses penginjeksian bahan bakar akan berakhir pada saat retraction
piston menutup lubang pada valve seat. Berakhirnya penginjeksian bahan
bakar merupakan awal dari proses penarikan bahan bakar (retraction).
Pada proses retraction inilah terjadinya penurunan tekanan pada pipa
nozzle, sehingga proses penetesan bahan bakar (dribling) dan
penginjeksian kedua (secondary injection) dapat dicegah. Proses
bekerjanya delivery valve dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Fungsi dan cara kerja dumping valve
Ketika
kecepatan pompa injeksi dalam mensuplai bahan bakar meningkat, gaya
inersia yang timbul pada delivery valve akan menjadi besar. Hal ini
menyebabkan terjadinya gerakan yang tidak stabil dan getaran (gelombang)
pada delivery valve tersebut. getaran yang timbul pada delivery valve
menyebabkan delivery valve akan membuka cukup lama, sehingga aliran
balik bahan bakar akan semakin tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi
suplai bahan bakar yang diijeksikan. Untuk mencegah hal itu, sebuah
valve stopper atau sebuah damping valve dipasang atau spring dengan
kekuatan yang cukup tinggi dipasang pada pompa injeksi.
Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar
Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar digerakkan oleh roda gigi
penggerak pada engine. Pada diesel engine 4 langkah, besarnya kecepatan
putar camshaft pada pompa bahan bakar ½ putaran crankshaft pada engine.
Pada diesel engine 2 langkah, besarnya kecepatan putar camsahft pada
pompa bahan bakar sama dengan putarn crankshaft pada engine. Sebuah
camshaft memilki beberapa cam sesuai dengan jumlah silinder pada engine.
Sejumlah cam pada camshaft disusun berdasarkan urutan pembakaran pada
silinder. Plunger pada pompa injeksi bahan bakar akan bergerak
naik-turun oleh adanya perputarn dari camshaft ini.
Berikut ini ditunjukkan berbagai macam bentuk cam yang digunakan pada
sebuah camshaft. Penggunaan bentuk cam disesuaikan dengan spesifikasi
sebuah engine.
0 Response to "Pompa Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection Pump) "
Post a Comment