Governor Control System Operation 320D
Penjelasan kali ini akan memberikan informasi bagaimana governor bekerja ketika kecepatan engine mulai melebihi dari kecepatan yang ditentukan oleh throttle control lever. Saat engine mulai mengalami overspeed maka gaya sentrifugal pada flyweight akan menyebabkan flyweight mekar & membuka keluar, sifter dan sleeve juga bergerak ke kanan sampai menyentuh dan menekan torque control spring. Setelah itu berikutnya yang terjadi adalah tension lever bergerak juga ke arah kanan dan menarik governor spring. Pada saat gaya dari spring dan gaya sentrifugal yang dimiliki flyweight mencapai kesetimbangan maka tension lever akan berhenti bergerak.Pada saat yang bersamaan ketika flyweight, shifter dan sleeve bersama-sama menggerakan tension lever maka komponen-komponen tersebut juga menggerakan floating lever ke arah kanan. Mekanisme lever menghubungkan floating lever ke control rack sehingga control rack juga bergerak ke kanan untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang akan dipasok oleh fuel injection pump ke fuel injection nozzle. Control rack akan terus bergerak ke kanan sampai governor spring dan flyweight mencapai kesetimbangan. Jika kecepatan engine terus meningkat akibatnya adalah tension lever akan terus bergerak ke akan sampai menyentuh idling-sub spring yang akan membawa kecepatan putaran engine ke kondisi NO LOAD MAXIMUM SPEED.
CATATAN: Control lever dan shutoff lever pada illustrasi diatas bukanlah mekanisme sebetulnya yang terdapat pada engine 3066 di 320 Hex. Mekanisme control untuk throttle yang aktual bukanlah menggunakan lever melainkan pulley dan system kabel. Shutoff lever juga dioperasikan oleh solenoid.
Skematik yang telah disederhanakan untuk machine control system seperti tampak pada gambar di atas menampilkan komponen input yang mengontrol governor motor. Input komponen itu adalah automatic engine speed control (AEC) dan power mode function di control panel; engine speed dial, implements/swing, travel dan attachment pressure switch; one touch low idel switch pada implement control lever sebelah kanan, back up switch untuk throttle control dan position feedback sensor pada governor actuator motor.
Controller akan membandingkan input signal dari engine sped dial dengan input signal yang diterima dari position feedback sensor. Jika posisi dari dari feedback sensor dan engine spped dial tidak sama maka controller akan mengirimkan signal ke governor motor untuk menggerakan governor control lever ke posisi yang benar.
Governor actuator motor (didalam kotak besi) berada di sisi kiri dari machine di belakang pintu akses. Governor actuator motor menerima signal electronic dari controller.
Governor control cables dibungkus mengelilingi pulley yang terhubung ke position feedback sensor (panah) didalam governor actuator motor.
Signal electronic yang sampai ke governor actuator motor menyebabkan feedback sensor dan pulley berputar. Putaran dari pulley menggerakan cable yang akan menggerakan governor throttle control lever.
Engine speed control dial di dalam operator station adalah salah satu komponen input untuk mengontrol engine speed. Engine speed control dial memiliki sepuluh pilihan posisi. Masing-masing posisi merujuk pada suatu harga rpm yang spesifik. Posisi 1 adalah LOW IDLE dan posisi 10 adalah HIGH IDLE.
Rangkaian engine speed control memiliki backup switch (berlokasi didalam operator staion, dibawah cover di bagian belakang dari arm rest bagian kanan). Back up switch ini memungkinkan operator untuk mem by pass engine speed dial. Untuk mengoperasikan engine pada LOW IDLE posisikan manual/auto switch (1) ke posisi “MAN” dan tahan spring-centered speed toggle switch (2) ke gambar kura-kura sampai engine speed berhenti melambat. Untuk beroperasi pada HIGH IDLE, tahan speed switch (2) di posisi gambar kelinci sampai engine speed berhenti naik. Untuk mengoperasikan engine pada operasi kecepatan menengah, lepaskan speed toggle switch sebelum engine mencapai high atau low idle.
Untuk bisa meningkatkan effesiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi noise level maka AEC akan mengurangi engine speed pada saat tidak ada beban. Level pertama beroperasi saat AEC switch (1) dalam kondisi OFF. Level pertama terjadi pada saat kurang lebih tiga detik setelah kebutuhan engine untuk menanggung beban hilang. Pressure switch untuk swing, travel & attachment mengirimkan signal ke controller untuk memberitahu controller bahwa tidak ada beban yang diberikan ke engine.Saat tidak ada kebutuhan beban maka controller akan mengirimkan signal ke governor motor untuk menurunkan engine speed sebanyak 100 rpm.
Level AEC yang kedua terjadi ketika switch AEC dalam kondisi ON dan posisi engine speed dial berada di 5 atau lebih. Level kedua ini otomatis akan mengurangi engine speed menjadi sebesar 1300 rpm jika setelah 3 detik engine tidak menerima beban. Apabila ada pressure switch yang berubah menjadi ON (kondisi berbeban) maka engine speed akan kembali ke kecapatan yang sesuai dengan yang tertera di speed dial.
Power Mode selector switch (2) juga terletak di control panel. Level dari Power Mode menentukan maximum engine speed secara terpisah tidak tergantung dari posisi engine speed dial. Power Mode III menijinkan rentang maksimum dari operasi throttle (posisi engine speed dial 1-10). Power Mode II mambatasi maximum engine speed sampai posisi 9 saja dan Power Mode I membatasi posisi maximum engine speed sampai posisi 7 saja tanpa tanpa menghiraukan posisi dari engine speed dial. Machine memiliki nilai default Power Mode II pada saat start-up.
Grafik di atas menunjukan rpm engine pada berbagai macam kondisi dari operasi implement dengan machine berada pada Power Mode III dan engine speed dial pada posisi 10. Lima detik pertama di grafik menunjukan rpm engine saat implement sedang dioperasikan. Pada saat tersebut engine berada dalam kondisi beban yang berubah-ubah karena itu akibatnya maka rpm engine juga berfluktuasi. Saat operator menghilangkan beban dari engine untuk sekejap rpm engine akan naik sampai HIGH IDLE. Jika AEC switch dalam posisi OFF, dalam waktu tiga detik setelah setelah engine speed mencapai high idle maka fungsi level pertama dari AEC akan menurunkan engine rpm sebanyak 100 rpm. Apabila switch AEC ada di posisi ON maka 3 detik setelah engine mencapai HIGH IDLE, level kedua AEC akan menurunkan rpm engine dari high idle ke 1300 rpm.
Selama operator tidak menggerakan implement atau travel motor maka engine speed tetap berada 100 rpm dibawah high idle rpm (AEC switch dalam posisi OFF) atau pada 1300 rpm (AEC switch dalam posisi ON).
Apabila operator memberikan beban pada engine maka controller akan mengembalikan engine speed ke engine speed dial setting atau ke maximum speed yang diperbolehkan oleh power mode level (tergantung mana yang paling rendah).
Pada implever control lever sisi kanan terdapat one-touch low idle switch (tanda panah). Saat operator mengaktifkan one-touch low idle switch maka controller mengirimkan signal ke governor motor agar mengurangi engine speed menjadi 940 rpm. Saat operator menekan swich tersebut untuk yang kedua kalinya maka engine speed akan naik lagi ke level yang di set pada engine speed dial, power mode level atau AEC level (tergantung mana yang paling rendah). Jika operator mengaktifkan fungsi maka one-touch low idle control switch secara otomatis akan OFF dan engine speed akan kembali ke level operating normal.
PERHATIAN
Engine speed dial sebaiknya berada di posisi 1 sebelum
engine dimatikan. Apabila operator mematikan machine dengan one-touch
level idle switch dalam keadaan aktif (rpm engine sebesar 940 rpm) dan
operator tidak mengembalikan speed dial ke posisi 1 sebelum menghidupkan
engine kembali, maka saat engine hidup speed engine akan langsung
berakselerasi ke kecepatan engine speed dial setting atau ke level power
mode II – tegantung mana yang paling rendah. Controller tidak menyimpan
di momory informasi mengenai one-touchlow idle swith yang masih dalam
kondisi aktif pada saat engine dimatikan.
0 Response to "Governor Control System Operation 320D "
Post a Comment