Tambang Emas Terbesar Di Dunia Berada Di?

Tambang Emas Terbesar Di Dunia Berada Di?

 

 Siapa yang tidak kenal freeport indonesia, perusahaan tambang emas terbesar ini sudah ada di tanah papuan lebih dari 30 tahun, mereka mengeruk kekayaan bumi Indonesia, sementara negara kita hanya mendapatkan sedikit keuntungan termasuk saham yang tidak lebih dari 10%, untungnya sekarang Indonesia telah menguasai separuh saham yang semoga saja mampu mengambil alih keseluruhan di masa yang akan datang, namun bagaimana freeport bisa berada di indonesia dan seberapa besar tambang mereka? berikut ini fakta freeport indonesia yang harus kamu tahu.

Tambang Emas Freeport merupakan Tambang Emas yang di temukan secara tidak sengaja dimana pertama kali Oleh Kapten Johan Carten yang mau meneliti Salju Abadi di Puncak Jayawijaya pada tahun 1623 kemudian ada 3 pemuda Belanda meneliti karena penasaran mana mungkin di Khatulistiwa ada salju, kemudian 3 pemuda Belanda itu membuat Catatan yang dibuat oleh Dyzon. Kemudian baru pada tahun 1960 peneliti bernama Forbes William yang tertarik dengan catatan Dozy ini memimpin ekspedisi tentang Ertsberg. Pada tahun 1967 untuk pertama kalinya Freeport melakukan kontrak karyanya di Indonesia yang berawal dari ketidak sengajaan.

Tambang Pertama yang berhasil dalam kontrak karya Freeport adalah Ertsberg

Ertsberg adalah sebuah gunung yang memiliki ketinggian 3600 meter diatas permukaan laut.Dari awal pengerukan Freeport sampai tahun 1998 gunung tersebut hampir datar dan gunung biji tersebut di nyatakan hilang dari Indonesia.

Pada tahun 1988 di temukan cadangan emas di gunung Grassberg yang mencengangkan dunia, Pasalnya Gunung Grassberg memiliki cadangan emas terbesar di dunia dan cadangan tembaga nomor tiga di dunia. Kontrak karya kedua Freeport pun ditanda tangani pada tahun 1991 dengan durasi waktu sampai 30 tahun.

Sehingga kekayaan hayati mineral Indonesia digali sampai sekarang, sungguh suatu yang sangat kaya untuk kekayaan di tanah air.
Keuntungan dan Kerugian Freeport berada di Indonesia :
PT. Freeport Indonesia adalah anak perusahaan dari PT. Freeport Copper and Gold yang berkantor di Amerika Serikat dengan Asset terbesar di Indonesia tentu sangat menguntungkan namun kenyataannya berbanding terbalik dengan keadaan.

Indonesia hanya mempunyai saham kurang dari 10 % di Freeport tepatnya 9,7% saja. Baru pada tahun 2018 saham Freeport bisa dikuasai Indonesia sebesar 51%, dan ini merupakan sebuah prestasi bagi Pemerintahan sekarang di bawah Presiden Jokowi dan menjadikan Indonesia Pemegang saham mayoritas di Freeport.

Adapun Dampak Lingkungan yang terdapat di Pertambangan Freeport adalah 

Menyisakan Lubang Raksasa yang begitu besar dengan luas hampir 200 ribu hektar dan memiliki kedalaman selebih 230 km persegi.Karena dalamnya lubang ini didaulat dapat menelan gedung Burj Khalifa yang ada di Dubai mentah-mentah karena terlalu dalamnya lubang ini.Selain itu damapak pencemaran sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut menjadi PR bagi pemerintah Indonesia dari akibat yang ditimbulkan.

 

Tweet